JURNALPALOPO.COM – Sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Aceh berhasil mencapai target pencairan Dana Desa 2024 secara maksimal.
Keberhasilan ini ditandai dengan penyaluran dana yang telah menyentuh berbagai program prioritas, mulai dari ketahanan pangan hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh, T Aznal Zahri, mengungkapkan bahwa total penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp4,86 triliun atau 98,12 persen dari target 99,95 persen hingga akhir tahun.
“Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan desa,” ujarnya saat ditemui di Banda Aceh, Sabtu.
Pada tahun 2024, Aceh memperoleh alokasi Dana Desa sebesar Rp4,95 triliun yang didistribusikan ke 6.497 desa. Program ini terbagi dalam dua kategori utama: dana earmark dan non-earmark.
Dana earmark dialokasikan khusus untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT), penguatan ketahanan pangan dan hewani, serta program pencegahan stunting.
Sepuluh daerah yang mencapai realisasi penuh meliputi:
Pidie Jaya: Rp169,16 miliar (222 desa)
Aceh Barat: Rp236,11 miliar (321 desa)
Banda Aceh: Rp77 miliar (90 desa)
Simeulue: Rp106,57 miliar (138 desa)
Sabang: Rp15,63 miliar (18 desa)
Aceh Jaya: Rp128 miliar (172 desa)
Aceh Selatan: Rp196,33 miliar (260 desa)
Bener Meriah: Rp173,10 miliar (232 desa)
Gayo Lues: Rp110,59 miliar (136 desa)
Subulussalam: Rp69 miliar (82 desa)
Sementara itu, 13 kabupaten/kota lainnya telah mencapai realisasi di atas 95 persen. Aceh Tenggara mencatat pencapaian tertinggi dengan 99,85 persen, diikuti Pidie dengan 99,22 persen.
Dalam penyaluran dana tahap kedua, masih terdapat 194 desa yang belum menerima dana earmark dan 193 desa untuk dana non-earmark.
“Proses pencairan sedang berlangsung dan diharapkan segera rampung,” tambah Aznal.
Sebagai bonus prestasi, sebanyak 1.085 desa telah menerima insentif Dana Desa tambahan senilai Rp136,3 miliar.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Aceh dalam mengoptimalkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.***